Perjalanan cinta ini adalah kisah nyata yang tidak akan terlupakan
dalam perjalanan hidup seorang anak manusia. Mungkin inilah kisah cinta seorang
anak manusia yang paling parah dalam sejarah percintaan, alias nggak jelas
kelanjutannya. Karena itu biar semakin jelas, rangkaian cerita ini dikemas
dalam judul, Balada Cinta Dan Mas Kawin Dua Kapal Ikan.
Dan biar semakin jelas, nama-nama yang tercantum dalam kisah ini
juga bukan nama-nama fiktif alias nama asal-asalan. Semua itu dilakukan dengan
alasan agar yang bersangkutan bisa membacanya. Lalu langsung menelpon diriku,
sambil tertawa terbahak-bahak, tertawa mengenang masa lalu yang indah, karena
kita pernah hadir di masa itu. Berikut ini kisahnya :
Seperti apa sih rasanya punya pacar, kata-kata itu sering terucap
dalam hati ketika melihat teman-teman sekolahku banyak yang sudah berpacaran.
Mereka asyik duduk berduaan dikantin, jalan bersama pas pulang sekolah atau
wakuncar pas malam minggu tiba ? Ah…..terlihat asyik melihat gambaran nyata
orang berpacaran didepan mataku itu.
Terbersit niat ! Kapan yah aku bisa punya pacar ? Jika aku jatuh
cinta pada seorang gadis, cinta pun bertepuk sebelah tangan. Begitu juga
sebaliknya, ketika banyak gadis yang suka denganku, cintanya juga bertepuk
sebelah tangan, karena aku pun tak menyukainya ? Gak enak kan kalau kita
berpacaran tidak saling menyintai, rasanya hambar gitu loh
Sekedar mengingat-ngingat dan bernostalgia, kapan yah pertama kali
aku jatuh cinta. Apakah dengan si Ling Ling Gadis Tionghoa, teman kecilku di
waktu sekolah dasar ? Namanya memang Ling Ling, Gadis Tionghoa yang sekarang
ini sudah jadi pengusaha di kawasan perdagangan mangga dua. Mudah-mudahan Ling
Ling baca artikel ini, terus nelpon, sambil bilang ? Sialan loe gus,
ngungkit-ngungkit masa lalu he he he
Waktu kecil, sosok Ling Ling ini memang sering aku goda. Apalagi
waktu itu lagi ngetrend syair lagu, Ling Ling, Ling Ling, Oh kekasihku, Dara
lincah tetanggaku. diam-diam, aku jatuh cinta, kepadamu Oh Ling, Ling, Ling !!!
Syair lagu itulah yang sering membuat Ling Ling menangis, Padahal aku cuma
senang menggodanya, tak lebih dari itu. Berarti Ling Ling ini tak masuk
kategori cinta pertamaku
Setelah mengingat, menimbang lalu memutuskan, ternyata berseminya
cinta pertamaku ini, terjadi ketika masih sekolah pake celana pendek biru dan
masih bau kencur banget !!! Kalau kata para pujangga bilang, bahwa cinta
pertama dimasa bau kencur, sering disebut dengan cinta monyet, cinta anak
ingusan ? Sok tahu aja nih para pujangga, kayak tahu aja kalau anak monyet
sering ingusan
Cinta pertamaku ini ternyata tertuju pada seorang gadis bernama
Sapriah, ia adalah adik kelasku, anak seorang nelayan yang tinggal di kampung
luar batang sebuah tempat pemukiman tertua di Jakarta, diperkirakan pemukiman
ini sudah berdiri sejak tahun 1630. Sosok wajah Sapriah memang cantik dan manis,
apalagi bila sedang tersenyum, terlihat tambah manis karena ada lesung pipit di
pipinya.
Gambaran cinta pertama waktu itu memang begitu indah, tak ada
nafsu atau bumbu-bumbu sex disana, tapi ada yang membuatku merasa geli dengan
tingkah laku teman-teman sebayaku sesama murid SMP Negeri di kawasan Stasiun
Beos Jakarta Kota.
Gus, percuma deh loe, pacaran sama Sapriah, Loe gak bakalan bisa
kawin !!! Loe kalau mau kawin sama Sapriah, mesti punya dua kapal ikan sebagai
syaratnya ? Masa sih, jawabku dengan polos ?
Iya lah, Hidup loe bakalan sia-sia Gus, Sapriah kan bokapnya
nelayan, paling-paling nanti loe dimintain mas kawinnya dua kapal ikan ha ha ha
kata teman-temanku sambil tertawa. Teman-temanku ini memang ada yang berdekatan
dengan rumahnya Sapriah, jadi wajar saja kalau mereka tahu bokapnya Sapriah.
Busyet deh nih bocah-bocah, masih pake celana pendek biru udah
pada mikirin kawin, pacaran juga belum tentu diterima, malah udah mikirin mahar
segala, aku pun ikut tertawa bersama mereka he he he
Seakan tak mau hanyut dalam candaan teman-temanku, tentang mas
kawin dua kapal ikan atau segala macam mahar. Aku pun tetap maju tak gentar
melakukan pedekate pada Sapriah. Apalagi bayangan wajah Sapriah selalu hadir
dalam angan-anganku.
Pedekate terhadap Sapriah memang agak kocak, Modusnya aku
pura-pura minjam pensil, minjam penggaris, minjam pulpen, pokoknya segala macam
minjam aku lakukan agar bisa mendekati Sapriah ? Harap maklum, Sapriah kan adik
kelasku, jadi posisiku sebagai kakak kelas membuka peluang untuk melakukan
pedekate, walaupun menggunakan modus peminjaman
Untungnya Sapriah gadis yang baik, setiap mau melakukan modus
peminjaman, ia tak pernah menolak atau cemberut, ia tetap tersenyum manis
padaku ? Senyum manis Sapriah ini membuatku tambah geer !! Karena geer itu lah,
pedekateku semakin kencang melaju tak terkendali. Maklum dari kecil, aku memang
mempunyai semboyan, lebih baik geer daripada minder.
Hingga tibalah waktu yang tepat ? Layaknya seorang romeo sejati,
gak peduli dengan segala macam urusan mahar, aku pun memberanikan diri bertamu
kerumah Sapriah, itu pun setelah mendapat lampu hijau darinya.
Waktu yang dijanjikan pun tiba, Setibanya dirumah Sapriah, Aku
disambut ramah oleh sapaan halus dan senyum manisnya. Aku dipersilahkan masuk
oleh Sapriah. Ayo masuk gus, nggak ada orang kok dirumah, sapa Sapriah dengan
ramah padaku.
Setelah duduk diruang tamu, aku melihat banyak hiasan dinding
berbentuk kapal diruang tamunya ? Wah benar juga nih, apa kata teman-temanku,
terbayang candaan tentang Mahar Mas Kawin Dua Kapal Ikan, batinku ? Tanpa
sadar, aku tersenyum memandang hiasan didinding ruang tamu Sapriah. Hingga
tiba-tiba Sapriah menegurku !! Kenapa Gus, kok tersenyum sendiri, ada yang aneh
yah dengan rumah Sapriah ? Nggak kok, jawabku dengan kikuk.
Mungkin Sapriah tahu, kalau aku kelihatan salting alias salah
tingkah ? Karena itu Sapriah langsung mengalihkan pembicaraan. Oh yah Gus, Agus
mau minum apa, tanya Sapriah ? Terserah deh, minum apa aja boleh kok, jawabku
sok romantis bagaikan sang romeo sejati.
Tak lama kemudian, Sapriah membawa segelas minuman dingin berikut
makanan kecil diatas nampan. Oh yah Gus, ini minuman sirup markisa khas ujung
pandang, rasanya enak loh, agus pasti suka, tanya Sapriah ? Oh yah, makasih
yah, jawabku.
Saat itu dirumah Sapriah memang terlihat sepi ? Wah kesempatan
nih, batinku. Setidaknya, aku bisa menyampaikan isi hatiku padanya, tanpa
hambatan yang berarti ?
Gayung pun bersambut, ketika kami sedang asyik ngobrol ngalor
ngidul yang gak jelas arahnya, maklum masih bocah bau kencur tapi sok dewasa
banget ? Kesempatan berdua ini, aku pergunakan untuk menyampaikan rasa hatiku
padanya.
Sapriah, tanyaku padanya ? Ada apa Gus, jawab Sapriah ? Sapriah,
Loe mau nggak jadi pacar gue, tanyaku dengan pede tanpa segala macam rayuan
romantis !! Soalnya gue suka banget sama loe !! Loe itu orangnya baik sama gue,
gimana Sapriah, mau kan jadi pacar gue.
Wajah Sapriah tersipu malu ? Wajahnya pun nampak berubah, walaupun
tetap terlihat manis dibalik lesung pipitnya.
Sapriah diam sejenak dan menundukkan kepala ? Namun saat kepalanya
mendongak menatapku, lalu ia berkata, Maaf yah Gus, Sapriah kan masih sekolah,
Agus juga masih sekolah kan !
Kata ayah dan ibu, Sapriah nggak boleh pacaran dulu ! Kita
berteman aja yah Gus, jawab Sapriah dengan polos ? Oh gitu yah jawabku, ya
udah, agus juga nggak maksa kok, makasih ya udah jadi temanku yang baik,
jawabku ? walaupun saat itu, hatiku terasa kecewa berat.
Besoknya pas di sekolah, semua kejadian dirumah Sapriah. Aku
ceritakan dengan polos sama teman-teman, termasuk tentang hiasan kapal
didinding ruang tamu Sapriah ? Teman-teman cuma bisa ngakak sambil ngeledek,
Untung loe ditolak gus, Coba kalau diterima, terus loe pacaran, terus loe mau
kawin, terus loe gak punya modal buat beli dua kapal ikan ha ha ha ha, terus
gak jadi kawin deh loe gus ha ha ha ha ?
Aku pun cuma bisa nyengir sambil menjawab, Dasar loe pada, otaknya
kawin aja melulu he he he ? Itulah sedikit cerita tentang cinta pertamaku yang
terbalut dalam Balada Cinta Dan Mas Kawin Dua Kapal Ikan.
Cinta pertamaku memang tidak terbalut dalam kemasan indahnya masa
pacaran !! Tapi kenangan ini tetap tak terlupakan, semoga Sapriah tetap sehat
dan sukses selalu…..Amin, walaupun entah dimana kini dia berada, semoga ia
membaca artikel ini dan langsung nelpon, sambil berkata ? Sialan loe Gus, malah
ada Mas Kawin Dua Kapal Ikan sambil tertawa terbahak-bahak diujung sana wk wk
wk wk