Inn Memorium : Mas Min Penjual Mie Sekolah SMA Negeri 20
Jakarta.
Semua bermula dari ciptaannya dan akan kembali
keharibaannya. Demikian Pak Yusuf Guru Agama kita di SMA dulu ketika menguraikan
tentang kematian.
Tak lama Bel Sekolah berbunyi menandakan waktu istirahat tiba.
Masih ter-ngiang kata-kata kematian aku berlari ke Mas Min penjual Mie
di sekolah, agar dapat porsi duluan menyantap Mie Sedap khas Mas Min. Wajah lugu
Mas Min masih terbayang dihadapanku kini,
Sosok sederhana, sabar, dan penuh keikhlasan senantiasa terpancar di wajah Mas Min seorang penjual mie ayam ketika melayani
anak-anak remaja SMA Negeri 20 Jakarta yang sedang nakal-nakalnya. Mas Min, ngutang dulu yah,
bayarnya sekalian besok aja, kata-kata yang lumrah dan sering terdengar
di telinga Mas Min dalam kesehariannya. Banyak anak-anak suka dengan sosok Mas
Min, Mungkin setiap akhir tahun ada saja yang belum sempat melunasi
hutang Mie Ayamnya, tapi beliau tetap Sabar dan Ikhlas.
Saat ini tanpa
disadari dan dirindukan, kata-kata kematian terdengar kembali, Kematian pasti akan menjemput kita bila waktunya tiba, Sudah Lelah
atau masih senang kita menjalani Kehidupan ini, Tuhan pasti punya maksud dengan
segala KehendakNya, mungkin saja karena TUHAN begitu mencintai hambanya. Namun walaupun kematian
adalah sebuah tidur panjang tapi tak akan menghapus sebuah kenangan yang
manis.
"Selamat Jalan Mas Min",
Semoga Kebaikan dan Keikhlasan dalam menjalankan keseharianmu
bersama remaja-remaja nakal SMA Negeri 20 mendapat tempat yang layak disisi
Allah SWT.......Amin.
Kami semua menganggap Mas Min tetap hadir dihati kami dalam wujud
semua kenangan tentangmu dan kami akan menyapa dengan iringan Doa untukmu.
Tersenyumlah dalam tidur panjangmu Mas Min, Sahabat para Remaja SMA Negeri 20 Jakarta.